The Brutalist Mengisahkan Jatuh Bangun Arsitek Yahudi Bertahan Hidup di Amerika Serikat

Dok. IMDb

Satu film yang wajib ditonton penikmat karya fiksi berlatar sejarah adalah The Brutalist. Film yang dirilis tahun 2024 ini sukses secara komersial dan meraih prestasi dalam berbagai festival sinema dunia. Untuk Oscar saja The Brutalist berhasil membawa pulang 3 penghargaan yaitu Aktor Utama Terbaik, Skor Musik Terbaik, dan Sinematografi Terbaik. Belum lagi piala yang dibawa pulang dalam Golden Globe Awards, BAFTA Awards, dan lain sebagainya.

 

The Brutalist ditulis skenarionya dengan apik oleh Brady Corbet dan Mona Fastvold. Dalam film ini Brady Corbet juga bertindak sebagai sutradara. Para artis yang membintangi The Brutalist adalah:

Adrien Brody sebagai Laszlo Toth

Felicity Jones sebagai Erzsebet Toth

Guy Pearce sebagai Harrison Lee Van Buren

Joe Alwyn sebagai Harry Lee Van Buren

Stacy Martin sebagai Maggie Van Buren

Raffey Cassidy sebagai Zsofia

Alessandro Nivola sebagai Attila

Isaach de Bankole sebagai Gordon

 

Laszlo Toth merupakan arsitek keturunan Yahudi asal Budapest, Hungaria. Dia berhasil melarikan diri ke Amerika Serikat pasca Perang Dunia II. Harapannya kelak istri dan keponakannya bisa menyusul juga ke negeri impian ini.

 

Di Amerika Serikat Laszlo ditampung oleh saudara sepupunya, Attila. Laki-laki ini menikah dengan wanita Amerika dan hidup cukup mapan dengan membuka toko furnitur. Laszlo diberi kamar kecil sangat sederhana di dalam toko, itupun dia sudah sangat berterima kasih. Sehari-hari dia membantu pekerjaan Attila.

 

Suatu ketika mereka mendapat order merenovasi perpustakaan konglomerat bernama Harrison Lee Van Buren. Ini sebenarnya merupakan hadiah kejutan dari Harry dan Maggie, putra-putri sang konglomerat, saat ayah mereka tak berada di rumah dalam jangka waktu agak lama.

 

Waktu pekerjaan renovasi tersebut baru selesai tapi belum kelar bersih-bersih, tiba-tiba Harrison muncul. Laki-laki itu marah-marah menyaksikan rumahnya dibuat berantakan oleh orang-orang tak dikenal dan perpustakaan kesayangannya berubah total tanpa seizinnya. Laszlo dan Attila diusir tanpa bayaran sepeserpun!

 

Naas, Laszlo lalu diusir oleh Attila dari rumahnya. Lho, kok bisa? Ternyata Laszlo difitnah istri sepupunya itu. Katanya Laszlo sudah menggodanya. Pria Yahudi yang malang itu tak membela diri. Dia menerima dengan pasrah nasib buruknya.

 

Kemudian Laszlo tinggal di penampungan tunawisma dan bekerja di galangan kapal. Diam-diam dia mengkonsumsi narkoba. Perbuatannya ini diketahui oleh Gordon, sahabat sekaligus rekan kerjanya. Bukannya melarang, Gordon malah ikutan terjerumus menjadi pecandu.

 

Tak disangka suatu hari Harrison muncul dan memberi Laszlo bayaran yang dulu seharusnya dia dapatkan. Ternyata perpustakaan Harrison karya Laszlo diliput majalah interior dan mendapat banyak ulasan bagus.

 

Singkat cerita Harrison kemudian mengangkat taraf hidup Laszlo. Arsitek itu diberi job keren membangun gedung megah sebagai monumen peringatan mendiang ibu Harrison. Erzsebet (istri Laszlo) dan Zsofia (keponakan Laszlo) juga dibantu proses imigrasinya ke Amerika Serikat.

 

Laszlo syok melihat istrinya duduk di kursi roda. Rupanya Erzsebet mengalami osteoporosis akibat kekurangan gizi. Meskipun demikian mereka sekeluarga bahagia berkumpul kembali. Namun cerita tak berhenti sampai di sini. Terjadi berbagai insiden yang menguji kehidupan keluarga kecil itu.

 

Film ini menggambarkan suka-duka imigran Yahudi bertahan hidup di Amerika Serikat pasca Perang Dunia II. Betapa yang mereka inginkan sebenarnya diterima dengan baik oleh masyarakat dan bekerja dengan jujur sesuai hati nurani. Namun seringkali yang didapatkan justru ketidakadilan, dimanfaatkan, direndahkan, dan bahkan dilecehkan.


Akting Adrien Brody sebagai Laszlo sangat brilian. Chemistry-nya dengan Felicity Jones yang berperan sebagai Erzsebet sangat menyatu, benar-benar merepresentasikan ketangguhan suami-istri dalam menghadapi kerasnya hidup sebagai perantauan di negeri orang. Sulit sekali rasanya mencari kekurangan dalam film ini. Alur ceritanya bagus, akting pemain ok, plot twist keren, ending mengharukan, latar musik wow, dan sinematografinya hebat. Dua jempol deh, buat The Brutalist!


Film Emilia Perez Mengupas Sisi Manusiawi Bos Kartel Narkoba

The Substance, Bukti Totalitas Akting Artis Senior Hollywood


Komentar