.jpg) |
| Dok. IMDb |
Tahun ini Asia Tenggara dibuat mengharu-biru dengan film How To Make Millions Before Grandma Dies. Drama keluarga yang plotnya kelihatan datar, namun kerap memunculkan dialog yang bikin hati nyes dan mulut ngicep. Ceritanya membumi dengan kehidupan nyata masyarakat kelas menengah dimanapun berada. Tentang kehidupan lansia yang hidup sendiri karena anak-anaknya sudah dewasa dan meninggalkan rumah.
Film ini disutradarai oleh Pat Boonnitipat dan menjadi film Thailand dengan pendapatan kotor terbesar di tahun 2024. Di berbagai negara How To Make Millions Before Grandma Dies juga mendapat sambutan hangat dan bahkan menembus box office.
Artis-artis yang berperan dalam film ini antara lain:
Putthipong “Billkin” Assaratanakul sebagai M
Usha “Taew” Seamkhum sebagai nenek M
Sarinrat “Jear” Thomas sebagai ibu M
Sanya “Duu” Kunakorn sebagai Kiang, paman sulung M
Pongsatorn “Phuak” Jongwilas sebagai Soei, paman kedua M
Tontawan “Tu” Tantivejakul sebagai Mui, sepupu perempuan M
M adalah pemuda putus sekolah yang hobi bermain game. Suatu ketika kakek dari pihak keluarga ayah M meninggal dunia dan mewariskan rumahnya pada Mui, cucu perempuannya. Gadis inilah yang menemani dan merawat kakek semenjak sakit hingga menghembuskan napas terakhir.
Melihat kehidupan Mui yang berubah mewah membuat M terinspirasi untuk mengikuti jejaknya. Pemuda ini meninggalkan rumah untuk tinggal bersama neneknya dari pihak ibu. Nenek baru divonis mengidap kanker usus yang parah dan diperkirakan hanya bisa bertahan hidup setahun lagi.
M yang sebelumnya tak begitu memperhatikan nenek jadi berubah sikapnya. Pemuda itu berusaha sabar menghadapi tabiat nenek yang keras, seperti kalau makan ikan goreng harus dari penjual tertentu yang antriannya panjang sekali. Lalu kalau memberi air panas buat sesajian di meja sembahyang leluhur harus direbus dengan teko sampai mendidih, tidak boleh dipanaskan dengan microwave. M juga terpaksa bangun pagi sekali untuk membantu nenek berjualan bubur di area kaki lima yang agak jauh. Tak hanya itu, beberapa hari sekali mereka harus ke rumah sakit untuk kemoterapi nenek dan antriannya pasti berjam-jam!
Hubungan nenek dan cucu yang semula kaku lambat-laun berkembang menjadi dekat. Mereka mulai bisa bersenda gurau dan bahkan bermain kartu bersama. M selalu menemani neneknya pergi kemanapun. Dia bahkan menyeka tubuh nenek waktu sakit. Pemuda itu juga memasang CCTV di rumah supaya bisa memantau nenek sewaktu-waktu.
Sayang sekali kemoterapi yang dijalani nenek tak membawa hasil. Rambut nenek gundul dan sel kankernya semakin ganas. Secara tak terduga nenek mewariskan rumah pada Soei, putra keduanya yang suka berjudi dan terbelit hutang dalam jumlah besar. Kiang, paman sulung M, marah sekali dan mogok menemui ibunya. M tak kalah kecewa. Ditinggalkannya nenek di rumah sakit dan kembali ke rumah ibunya.
Selanjutnya terdengar kabar bahwa rumah nenek sudah laku terjual. Ironisnya Soei tak membawa ibunya untuk tinggal bersama, tapi malah dititipkan di panti jompo. Ah, nyesek banget :( :(
Terus gimana lanjutan ceritanya? Apakah nenek akan menghabiskan sisa hidupnya di panti? Buruan nonton di Netflix. Dijamin perasaan akan campur-aduk, deh. :D :D
Salah satu adegan yang bikin hati ini nyes adalah waktu nenek, M, dan keluarga Kiang pergi sembahyang ke vihara. Mereka masing-masing menempelkan kertas doa. Ternyata Kiang, istri, dan anaknya tak mendoakan nenek. Cuma M yang mendoakan nenek. Sedangkan nenek mendoakan semua anak dan cucunya.
M merasa tak senang dan mengomel. Nenek malah berkata bahwa Kiang sudah berkeluarga, jadi sudah sewajarnya paman sulung M itu mendoakan mereka. M spontan menyeletuk, “Lalu apakah nenek bukan keluarga Paman Kiang?!” Nenek terdiam. Sorot matanya memancarkan kesedihan.
How To Make Millions Before Grandma Dies merupakan film dengan tema yang tak lekang sepanjang masa. Temanya membumi dan plot twist-nya wow!
Fakta-fakta Menarik dari Film How to Make Millions before Grandma Dies
Review Film How to Make Millions before Grandma Dies, Relate dan Bikin Nangis
Komentar
Posting Komentar