![]() |
Dok. IMDb |
A Normal Family adalah film Korea Selatan yang dirilis pada tahun 2023. Film ini disutradarai oleh Hur Jin-ho. Kisahnya diadaptasi dari novel berjudul The Dinner karya penulis Belanda yang bernama Herman Koch.
Artis-artis yang membintangi film bergenre drama thriller ini antara lain:
Sol Kyung-gu sebagai Jae-wan
Jang Dong-gun sebagai Jae-gyu
Kim Hee-ae sebagai Yeon-kyung
Claudia Kim sebagai Ji-su
Jae-wan dan Jae-gyu adalah saudara kandung yang jarang akur. Jae-wan pengacara sukses yang materialistis, sedangkan Jae-gyu dokter bedah yang sangat idealis. Jae-wan tinggal di rumah mewah bersama Ji-su (istri keduanya), bayi mereka, dan putri Jae-wan dari mendiang istri pertama. Sebaliknya Jae-gyu hidup sederhana bersama ibunya, istrinya (Yeon-kyung), dan putra tunggal mereka.
Suatu ketika Jae-wan menjadi pengacara kasus yang dialami seorang anak muda kaya raya. Pemuda itu menabrak mati laki-laki yang bertengkar dengannya di jalan dan membuat putri korban luka parah. Gadis kecil yang malang tersebut dirawat di rumah sakit oleh Jae-gyu.
Jae-wan dan istrinya mengajak Jae-gyu dan Yeon-kyung makan bersama untuk membicarakan kasus tersebut. Jae-wan minta bantuan adiknya untuk membujuk keluarga korban agar mau berdamai. Jae-gyu yang menjunjung tinggi keadilan menolak dengan tegas. Dia mencela sang kakak tak menjalankan hukum dengan benar, melainkan semata-mata mencari keuntungan materi belaka.
Tak disangka roda dunia seakan berputar. Putri Jae-wan dan putra Jae-gyu dengan sengaja memukuli seorang tunawisma hingga terluka parah. Perbuatan tercela itu terekam oleh kamera CCTV dan viral dimana-mana. Meskipun wajah kedua remaja itu tak kelihatan jelas, tapi Yeon-kyung mengenali baju yang dikenakan putranya. Diberitahukannya hal itu pada Jae-gyu. Dokter tersebut marah sekali, sedangkan Yeon-Kyung cenderung melindungi buah hati mereka.
Jae-wan sendiri mendapat laporan langsung dari putrinya. Semula pengacara itu hendak menolong anaknya. Dia mendatangi tempat tinggal korban. Ternyata cuma ada ibu orang itu. Kondisinya sudah sangat tua dan miskin, sungguh memprihatinkan. Hati Jae-wan terenyuh melihatnya. Ketika korban dikabarkan meninggal di rumah sakit, pengacara ternama itu diam-diam melemparkan sejumlah uang melalui jendela gubuk ibu si korban. Tujuannya untuk menebus kesalahan putri tercinta.
Keadaan menjadi tenang untuk sementara waktu. Keluarga Jae-wan dan Jae-gyu merasa alam semesta telah memberi jalan keluar yang terbaik. Lalu ada kejadian yang membuat Jae-wan berubah pikiran. Pengacara tersebut syok waktu mendengar pembicaraan putrinya dan putra Jae-gyu lewat kamera CCTV rumahnya yang terekam dalam ponsel Ji-su. Ternyata dua remaja itu sama sekali tak merasa bersalah atas meninggalnya si tunawisma. Sebaliknya mereka malah dengan gembira menonton ulang rekaman video peristiwa viral itu dan mengolok-olok korban.
Jae-wan dan istrinya kemudian mengundang adik dan adik ipar mereka makan malam lagi. Pengacara itu menunjukkan bukti rekaman pembicaraan anaknya dan anak Jae-gyu tadi. Jae-wan berkata akan meminta putrinya menyerahkan diri ke pihak yang berwajib, lalu biarlah hukum yang mengadili perbuatannya. Dia takkan ikut campur. Jae-gyu dan Yeon-kyung tidak setuju, karena berarti anak mereka akan terseret juga. Terjadilah perdebatan sengit.
Keren kan, cerita film A Normal Family ini. Si pengacara yang semula digambarkan materialistis dan menghalalkan segala cara saat membela orang lain, malah berubah seratus delapan puluh derajat waktu anaknya sendiri menjadi pelaku kejahatan. Demikian pula dokter yang suka menolong orang lemah dan tak berdaya, malah berbalik menjadi pelanggar hukum saat anak kandungnya sendiri yang menjadi pelaku tindakan kriminal.
Film A Normal Family mengandung pesan mendalam bagi orang tua tentang bagaimana cara mendidik anak dengan baik. Sejauh mana batasan melakukan perlindungan terhadap anak. Membiarkan anak hidup aman dan nyaman terus atau menerima kenyataan bahwa anak bisa berbuat salah dan wajib mempertanggungjawabkan kesalahannya. Juga bahwa di dunia ini tak ada manusia yang sempurna. Mereka yang kerap berperilaku antagonis dalam hidup ini adakalanya hati nurnainya bisa terketuk dan sikapnya berubah menjadi berbudi luhur. Demikian pula sebaliknya, orang yang sehari-harinya sangat teguh memegang prinsip keadilan pada suatu ketika bisa berubah sikapnya menjadi mementingkan diri sendiri. Begitulah hakikat hidup ini.
12 Rekomendasi Film Korea Dibintangi Pemain Film A Normal Family
Komentar
Posting Komentar