![]() |
Dok. IMDb |
Women From Rote Island memenangkan
beberapa penghargaan Piala Citra 2023, yaitu untuk kategori:
-
Film Cerita Panjang Terbaik
-
Penulis Skenario Asli Terbaik: Jeremias Nyangoen
-
Sutradara Terbaik: Jeremias Nyangoen
-
Penata Sinematografi Terbaik: Joseph Fofid
Film
yang diperankan oleh orang-orang Nusa Tenggara Timur ini sangat mengandalkan
kekuatan skrip, akting natural para pemain, adat-istiadat lokal, dan keindahan
alam Pulau Rote yang mempesona.
Para
pemeran film yang dalam bahasa Indonesia diberi judul Perempuan Berkelamin
Darah ini antara lain:
Linda
Adoe sebagai Orpa
Irma
Novita Rihi sebagai Martha
Sallum
Ratu Ke sebagai Bertha
Suami
Orpa meninggal dunia. Sayangnya tidak bisa segera dimakamkan karena harus
menunggu kedatangan Martha, si putri sulung yang bekerja di Malaysia. Ketika
gadis itu muncul, keluarga lega sekali karena prosesi pemakaman bisa
dilaksanakan.
Martha
tidak kembali ke Malaysia. Sikap dan perilakunya aneh, seperti orang linglung.
Jarang nyambung kalau diajak ngomong. Orpa pernah memergoki anak gadisnya itu berlari
ke pantai tanpa busana. Terus Martha pernah dilecehkan oleh seorang pria di
tempat sepi. Untungnya gadis itu berhasil melarikan diri. Tapi pria itu malah
memfitnah Martha di depan orang-orang bahwa gadis itu gila.
Jadilah
Martha dirantai di rumah supaya tidak membuat kegaduhan. Dia sering ditinggal
sendirian karena Orpa harus bekerja sedangkan Bertha, adik Martha, masih
bersekolah. Dikurung seperti itu membuat kondisi kejiwaan Martha semakin
terganggu. Dia tidak bisa apa-apa, bahkan mandipun harus dibantu ibu dan
adiknya.
Suatu
pagi Bertha memandikan kakaknya di pantai. Dia terkejut menyadari perut Martha
membesar. Bertha syok dan melaporkan hal itu pada Orpa. Warga heboh mengetahui
Martha hamil. Siapa yang tega melakukan perbuatan sekeji itu pada gadis malang
yang terganggu jiwanya?
Bertha-lah
yang pertama kali mengetahui siapa pelakunya. Suatu siang dia mengintip ruangan
tempat kakaknya dirantai. Ternyata ada pria yang tengah memperkosa Martha.
Bertha merekam kejadian itu dengan ponselnya, tetapi tiba-tiba seseorang
meringkus gadis itu dari belakang.
Selanjutnya
gadis yang masih SMA itu mengalami nasib mengenaskan. Kegadisannya direnggut
lalu dia dibunuh. Tubuh Bertha juga dimutilasi. Warga kembali dihebohkan dengan
musibah kedua yang dialami keluarga Orpa.
Siapa
sebenarnya pelaku kejahatan terhadap Martha dan Bertha? Bagaimana Orpa
menghadapi musibah beruntun terhadap putri-putrinya? Apa yang akan diperbuat
wanita malang itu untuk menuntut keadilan?
Film
Women From Rote Island atau Perempuan
Berkelamin Darah ini cukup berani menyuarakan isu sensitif tentang kekerasan
seksual pada perempuan. Adegan-adegan yang ditampilkan cukup frontal dan
dialog-dialognya terus terang. Barangkali memang disesuaikan dengan kultur
masyarakat Nusa Tenggara Timur yang keras dan apa adanya kalau ngomong. Akting
para pemainnya meskipun belum berpengalaman tapi terlihat sangat natural.
Keindahan
pemandangan alam, terutama pantai Pulau Rote sangat memanjakan mata. Tampilan upacara
adat setempat dan kain tenun lokal yang estetik juga menjadi nilai tambah film
ini. Para pemain perempuan sangat total dalam menjalankan perannya. Ada adegan
tak terduga waktu mereka rame-rame membawa peralatan dapur dan berdemo di depan
kantor polisi karena tak kunjung tuntas menyelesaikan kasus kekerasan seksual
yang terjadi. Saya sampai kaget melihatnya. Wow!
Bagi
yang penasaran dengan kisah film Women
From Rote Island bisa menontonnya di Netflix. Rating penonton usia 18 tahun
keatas ya, karena mengandung adegan dewasa dan kekerasan berdarah. Semoga
artikel ini bermanfaat. :D
Komentar
Posting Komentar